HPV - Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahan

By admin 11 Feb 2025, 12:11:59 WIB Gaya Hidup
HPV - Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahan

HPV (human papillomavirus) adalah jenis virus DNA yang dapat menular melalui kontak langsung dan menjadi salah satu penyebab masalah pada kulit kelamin, seperti kutil. Tak hanya itu, diketahui dalam 95% kasus kanker serviks ditemukan adanya virus HPV. Artinya, infeksi HPV juga dapat menyebabkan kanker serviks. Mari simak penjelasan selengkapnya mengenai virus HPV melalui ulasan di bawah ini.

Apa itu HPV (Human papillomavirus)?
HPV adalah jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi pada permukaan kulit, umumnya berupa kutil di beberapa area tubuh, seperti bahu, wajah, kaki, hingga area kelamin. Selain itu, virus HPV adalah virus yang menjadi penyebab utama terjadinya kanker serviks pada perempuan. Namun, infeksi virus HPV sebetulnya dapat menyerang siapa saja, baik pria (20–24 tahun) maupun wanita (16–19 tahun).

Perlu diketahui, infeksi virus HPV dapat menular melalui aktivitas seksual. Meski pada awalnya kondisi ini tidak menunjukkan gejala, namun ketika virus ini berhasil bertahan lama dalam tubuh akan berisiko memunculkan kutil di permukaan kulit. Tak jarang penyakit ini juga dikaitkan dengan gonore dan sifilis.

Penyebab HPV
Penyebab infeksi HPV adalah virus human papillomavirus tipe 6,11,16, dan 18 yang sering kali mengakibatkan kutil kelamin dan kanker serviks. Infeksi akibat HPV pada awalnya tidak menimbulkan gejala tertentu, namun kanker serviks atau kutil akan terbentuk setelah beberapa tahun terpapar virus HPV.

Sering kali HPV disebut sebagai penyakit STI (sexually transmitted infections). Adapun beberapa kondisi yang dapat meningkatkan seseorang terkena infeksi HPV adalah:

  1. Memiliki imun tubuh yang lemah.
  2. Memiliki luka terbuka di area kulit.
  3. Bergonta-ganti pasangan seksual.
  4. Menderita infeksi menular seksual, salah satunya gonore.
  5. Tidak menjalankan pola hidup yang bersih.
  6. Kerap berbagi barang pribadi dengan orang lain, seperti handuk, sapu tangan, atau kaus kaki.
  7. Berusia remaja hingga kalangan dewasa muda.

Gejala HPV
Gejala HPV dapat berbeda-beda di setiap penderita, berikut masing-masing penjelasannya.

1. Kutil Kelamin
Pada kasus kutil kelamin, sebagian besar gejala infeksi virus HPV adalah adanya benjolan-benjolan kecil yang lama-kelamaan semakin banyak dan membentuk tonjolan seperti jengger ayam. Benjolan tersebut disebut dengan kutil. Kutil ini dapat tumbuh di organ seksual, mulut rahim (pada perempuan), atau anus. Kutil yang disebabkan oleh virus HPV dapat menyebabkan rasa gatal, nyeri, dan tidak nyaman sepanjang hari.

2. Kutil Kulit
Tidak jauh berbeda dengan kutil kelamin, kondisi ini menimbulkan gejala munculnya tonjolan-tonjolan kecil pada kulit. Kutil ini sering kali tumbuh pada area kulit tangan, siku, dan jari. Apabila sering terkena tekanan atau trauma, dapat menimbulkan rasa nyeri bahkan berdarah.

3. Kanker Serviks
Pada sebagian besar kasus kanker serviks yang diakibatkan oleh infeksi virus HPV, gejala-gejala yang biasanya dapat dialami oleh penderita antara lain keputihan berbau, perdarahan setelah menopause, hingga perdarahan setelah berhubungan seksual.

Pada kondisi yang lebih parah atau stadium lanjut, pengidap kanker serviks akan merasa lemas, penurunan berat badan, nyeri tulang, gangguan saat buang air kecil hingga penyebaran sel kanker. Perlu diketahui, virus HPV membutuhkan waktu lama untuk berkembang menjadi kanker serviks, bahkan bisa mencapai belasan tahun setelah pertama kali terpapar virus.

Diagnosis HPV
Seseorang yang terinfeksi virus HPV tidak selalu menunjukkan gejala, namun apabila virus HPV menimbulkan kutil pada kulit, maka akan langsung terlihat. Sementara itu, apabila terdapat gejala menyerupai kanker serviks, maka dokter akan melakukan diagnosis melalui pemeriksaan berikut:

IVA (tes Inspeksi visual asam asetat)

Prosedur pemeriksaan ini dilakukan dengan meneteskan cairan khusus asam asetat pada area kelamin. Warna kulit akan berubah menjadi putih bila seseorang positif mengalami infeksi HPV.

Pap smear

Pap smear adalah metode pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks akibat infeksi HPV. Pap smear digunakan untuk mendiagnosis kanker serviks dengan cara mengambil sel serviks untuk selanjutnya diperiksa dalam laboratorium.

Tes HPV DNA

Tes pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik terhadap virus HPV yang berisiko menyebabkan kanker serviks.

Pengobatan HPV
HPV adalah jenis virus yang dapat hilang dengan sendirinya, namun untuk mempercepat pemulihannya dapat menggunakan obat oles khusus untuk menghilangkan kutil. Sedangkan apabila virus tersebut telah bermutasi dan menyebabkan kanker serviks, maka dibutuhkan pengobatan kanker seperti kemoterapi, krioterapi, radioterapi, dan operasi.

Pencegahan HPV
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus HPV adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan vaksinasi HPV, vaksin ini dianjurkan untuk diberikan kepada remaja perempuan sejak usia 10–26 tahun.
  2. Meminimalisir berbagi pemakaian barang pribadi.
  3. Mempertimbangkan penggunaan pengaman saat berhubungan seksual.
  4. Segera mencuci tangan dengan sabun bila tidak sengaja menyentuh kutil.
  5. Menjaga kebersihan.

sumber




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook